Minggu, 23 Juni 2013
Rabu, 19 Juni 2013
FRONT RAKYAT NTT TOLAK KENAIKAN HARGA BBM
FRONT RAKYAT NTT TOLAK
KENAIKAN HARGA BBM
Merespon situasi Negara
Indonesia yang tengah bergejolak mengenai wacana Pemerintah Menaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), sebagai
pelopor perjuangan maka mahasiswa di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) benar-benar
berjuang menyuarakan suara masyarakat
yang menyatakan menolak kebijakan pemerintah menaikan harga BBM. Mahasiswa di
NTT bergabung bersama dalam sebuah Front Rakyat NTT Tolak Kenaikan Harga BBM
untuk menuntut dengan tegas kepada pemerintah agar benar-benar melihat
persoalan rakyat Indonesia sehingga tidak menaikan harga bahan bakar minyak.
Front yang dibentuk mahasiswa
NTT ini terdiri dari Organisasi Nasional maupun Organisasi Lokal yang terdiri
dari Liga
Mahasiswa Nasional unutk Demokrasi Eksekutif Wilayah NTT dan Eksekutif Kota
Kupang (LMND EW NTT dan EK Kupang), Pembebasan, ITAKANRAI, IMAKO, IKAMI,
IKASBI, IPELMEN, GAMAL, KEMMAS dan Pasola Student.
Kelompok dari gabungan
beberapa Organisasi ini benar-benar tanggap dengan persoalan masyarakat Indonesia
khususnya masyarakat NTT yang menolak pemerintah menaikan harga BBM sehingga
pada hari Senin, 17 Juni 2013 tepatnya pukul 08.00 s/d pukul 13.00 mereka
melakukan aksi atau demonstrasi dari depan kampus UNDANA Lama menuju kantor
DPRD Propinsi NTT. Dalam aksi ini, masa aksi yang jumlahnya sekitar 30-an orang
ini juga melakukan aksi dorong motor sebagai bentuk penolakan terhadap
pemerintah untuk menaikan harga BBM. Sambil berarak menuju kantor DPRD NTT,
koordinator lapangan (Jofan Hale)
dari aksi tersebut menyerukan kepada semua warga kota kupang yang berada di
sekitar jalan Eltari I maupun kepada mahasiswa Stikes Nusantara yang tengah
menjalankan aktivitas kampus, kata: hari ini, bapak-ibu, teman-teman dan semua
saudara-saudari masih bisa menikmati kendara roda satu dan roda empat dengan
lancer tetapi apabila BBM naik maka kendaraan yang kita gunakan tidak lagi digunakan
karena akan susah kita membeli bahan bakarnya yang harnya sudah melonjak
tinggi.
Selain itu juga, Jofan Hale bersama rombongan menuntut
kepada pemerintah bahwa, keputusan pemerintah untuk menaikan harga BBM
merupakan keputusan yang salah. Pemerintah bisa mencari alternatif lain untuk
meningkatan subsidi BBM dengan cara pertama: Menasionalisasi perusahaan migas
asing yang ada di Indonesia atau paling tidak pemerintah dapat merenegosiasi
kembali segala bentuk undang-undang dengan pihak asing terkait pertambangan
migas asing di Indonesia sehingga subsidi APBN dapat ditingkatkan melalui pajak dari
Tambang Migas di Indonesia tanpa harus menaikan harga BBM. Kedua: pemerintah
dapat memaksimalkan subsidi ABPN di berbagai lini, dalam hal ini pemerintah
dapat menurunkan subsidi APBN perjalanan pejabat Negara yang dianggap tidak
penting untuk mensubsidi BBM.
Sementara itu, dalam orasi
ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Eksekutif Kota Kupang (LMND EK
Kupang) Satriawan Umbu Delu
mengatakan dengan tegas bahwa mereka menolak pemerintah menaikan harga BBM
karena sekitar 200-an rakyat Indonesia masih berada dibawah liang kemiskinan,
lambung pemerintah boleh berisi tetapi lambung rakyat selalu kosong. Kemudian
menangapi program bantuan pemerintah
(BALSEM), Satriawan mengatakan bahwa
bantuan tersebut merupakan strategi SBY untuk memperpaiki Citra Politik Partai
Demokrat yang sudah bobrok karena kasus korupsi atau kegagalan SBY-Boediono
selama ini.
Dalam aksi ini juga,
rombongan demonstran yang mendatangi kantor DPRD NTT cukup kesal karena tidak
ada satu orang dewan dari semua anggota DPRD NTT yang berada di kantor DPRD NTT
alias kantor kosong. Hal ini dilaporan oleh Kabag. Humas Silvester Binfatin
yang mengatakan bahwa semua angota dewan DPRD NTT hari ini memilki tugas ke
luar sehingga para demonstran tidak bisa bertemu langsung dengan anggota dewan
dan akhirnya pernyataan sikap dari Front hanya bisa dititipkan melalui Pak
Silvester dan nantinya akan diteruskan kepada Ketua DPRD NTT atau kepada komisi
terkait tuntutan ini.
Dalam rangka mengkonsolidasi
masa, Front Rakyat NTT Tolak Kenaikan Harga BBM ini melanjutkan aksi
konsolidasi pada hari Selasa, 18 Juni 2013 di depan Mol Ramayana Kupang. Aksi
yang masih dipimpin oleh Jofan Hale ini memiliki jumlah masa sekitar belasan
orang dan melakukan orasi dalam bentuk mimbar bebas mulai dari pukul 15.00 s/d
19.00 sambil membagikan selebaran yang berisi pernyataan sikap dari Front dalam
menolak kenaikan harga BBM.
Dalam tuntutan yang
disampaikan memalalui orasi dari beberapa orator, singkatnya mengatakan bahwa:
walapun palu kesepakatan untuk menaikan harga BBM telah dijatuhkan atau
disepakati namun aksi dari front ini akan terus dilakukan selama pemerintah tidak
menurunkan kembali harga BBM dan pada kesempatan selanjutnya, mereka akan
melakukan aksi yang lebih besar dengan jumlah massa yang lebih banyak untuk
terus menuntut pemerintah mengenai harga BBM. Pada kesempatan yang sama juga,
Jofan Hale selaku koordinator front menghimbau kepada seluruh masyarakat
Indonesia khususnya masyarakat NTT agar ke depan nanti, ranyat Indonesia jangan
memilih para calon Eksekutif maupun Legislatif yang berasal dari partai-partai
pendukung pemerintah dalam menaikan harga BBM seperti partai Demokrat, Golkar,
PAN, PPP dan PKB karena mereka tidak
lagi menyampaikan aspirasi rakyat yang nyatanya menolak kenaikan harga BBM
tetapi para Anggota Dewan malah mengatasnamai rakyat untuk mendukung pemerintah
dalam menaikan harga BBM.
Informasi terakhir bahwa mulai
hari Rabu, 20 Juni 2013 front ini akan menggalang pengumpulan celana dalam (CD)
kemudian akan dikirimkan kepada SBY-Boediono, dan DPR RI karena mereka telah
menelanjangi diri mereka dihadapan kekuatan modal asing dan telah membohongi
rakyat dengan agenda menaikan harga bahan bakar Minyak (BBM) serta POLRI yang
melakukan represi terhadap aksi-aksi penolakan kenaikan harga BBM. Sementara itu,
untuk DPRD Propinsi NTT yang diam 1000 bahasa terkait kenaikan BBM maka akan
dikirimkan popok bayi untuk menymbat mulut mereka yang seharusnya dipakai untuk
membela rakyat.
Oleh:
Anina Dasdores, Staf Departemen Koran dan
Bacaan LMND Ekskot Kupang.
Langganan:
Postingan (Atom)