Powered By Blogger

Senin, 30 September 2013

PENDIDIKAN DASAR ANGGOTA BARU LMND EKSEKUTIF KOTA KUPANG TAHUN 2013



“Bangun Budaya Belajar Ilmiah, Modern dan Demokratis”
   

Dalam menghadapi situasi di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya kota Kupang yang begitu banyak gejolak Kemiskinan, Masalah Korupsi, dan Kelangkaan BBM yang dihadapi masyrakat, maka Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi ( LMND ) Eksekutif Kota Kupang berusaha menyadarkan mahasiswa melalui salah satu programnya yaitu mengadakan pendiddikan bagi Anggota Baru guna mempertajam dan memperluas pola pikir mahasiswa atau mahasiswi agar lebih jelih melihat persoalan yang ada di daerah NTT.

Pendidikan Dasar LMND Eksekutif Kota Kupang ini dilaksanakan mulai dari tanggal 27 S/d 29 September 2013 dan bertempat di Aula Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kupang. Kegiatan kali merupakan sebuah sejarah baru bagi LMND Eksekutif Kota Kupang karena selama  adanya LMND di Kota Kupang, baru kali ini kegiatan pendidikannya dilakukan di luar sekretariat. Hal ini diupayakan karena jumlah anggota baru yang mengikuti pendidikan dasar cukup banyak sehingga tidak bisa dilakukan di sekretariat yang ukuran tempatnya sempit. Jumlah peserta pendidikan dasar kali ini sebanyak 58 orang yang berasal dari beberapa perguruan tinggi di Kota Kupang yaitu Politani Negeri Kupang, PGRI NTT, Universitas Katolik Widya Mandiri Kupang, Universitas Kristen Artha Wacana (UNKRIS) dan Universitas Nusa Cendana. 
Kegiatan ini diawali dengan ceremonial pembukaan yang dimulai pada pukul 17.00 Wita. Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars LMND dan Himne LMND (Darah Juang), kemudian dilanjutkan dengan laporan ketua panitia Pendidikan Dasar (Abraham Alomau). Dalam laporannya, Alomau membangkitkan semangat para anggota baru dengan perkataan yang singkat dikutip yaitu “ Semakin Banyaknya Persoalan Yang dialami Masyarakat Indonesia khususnya Kota Kupang maka mahasiswa sebagai pelopor perubahan harus benar-benar bersatu dan berjuang menyelesaikan persoalan itu sekarang juga; Kalau Bukan Kita ! Siapa Lagi, dan Kalau Bukan Sekarang ! Kapan Lagi.  Dalam ceremonial pembukaan itu juga, Ketua LMND eksekutif Wilayah NTT yang diwakili oleh Sekretarisnya (Stevano Oleiveira) “mengucapkan provesiat bagi pengurus LMND Kota Kupang yang telah menyelenggarakan pendidikan dasar bagi anggota dan provesiat juga bagi anggota yang telah berpartisipasi dalam pendidikan ini. Lanjutnya bahwa ini yang sesungguhnya dilakukan bagi mahasiswa. Sebagai mahasiswa kita harus memiliki kepekaan terhadap kondisi sosial, ekonomi, politik, budaya masyarakat karena sejarah bangsa ini adalah sejarahnya orang muda dan kita adalah orang muda mari kita belajar, bersatu, dan berjuang untuk wujudkan cita-cita bangsa ini. Sementara itu,  sambutan Ketua Umum LMND eksekutif Kota Kupang Aprianus Halle saat membuka kegiatan pendidikan, mengatakan bahwa; pendidikan yang dilaksanakan oleh LMND merupakan kewajiaban Organisasi kepada anggota yang belum mendapatkan pendidikan, jadi pendidikan bukanlah syarat bagi anggota untuk bergabung karena AD/ART kita mengatakanh bahwa syarat menjadi anggota adalah Individu yang bersepakat dengan program perjuangan LMND dan bersedia melaksanakan program kerja yang ada. Selanjutnya, Hale mengatakan bahwa: Persoalan yang sekarang ada dimasyarakat Indonesia khususnya Kota Kupang salah satunya yaitu belum adanya kesadaran dalam diri mengenai system penindasan yang terjadi di Indonesia saat ini, dan hampir sebagaian mahasiswa di Kota Kupang saat ini belum sadar pula bahwa kita sedang ditindas melalui system baru yaitu Imperialisme, Neoliberalisme dan Neokolonialisme, oleh karena melalui pendidikan ini diharapkan agar kawan-kawan anggota baru sadar dan mengetahui semua persoalan yang terjadi dan nantinya meneruskan informasi ini kepada kawan lainnya sehingga proses penyadaran terus berlanjut, Ungkap Hale. Hale mengilustrasikan  persoalan minimnya kesadaran masyarakat tersebut dengan contoh yaitu: “Aksi mahasiswa 1998 untuk menurunkan rezim otoriter Soeharto dapat terwujud karena saat itu semua masyarakat sadar, sedangkan aksi mahasiswa pada Juni 3 bulan lalu menolak kenaikan harga BBM tidak terwujud karena massa masyarakat yang sadar saat ini sedikit”.
Pada pendidikan ini, system pendidikan dilakukan sesuai dengan kurikulum pendidikan dasar hasil kongres VI di Bogor yaitu materi pendidikan dasar anggota baru diantaranya; Sejarah dan Profil LMND (Fasilitator: Kawan Jofan Hale dan Kawan Alex Bria) AD/ART LMND (Fasilitator: Kawan Radju dan Kawan Andi), Sejaran Gerakan Mahasiswa Indonesia (Kawan Are dan Kawan Marco), Sejarah Pendidikan Indonesia (Fasilitator: Kawan Manter dan Kawan Beni) kemudian materi Problematika Masyarakat Indonesia difasiltasi oleh Kawan Mindo dan Kawan Nina. Dalam kegiatan ini juga diselingi dengan acara “nonton bareng” film (Tanah Surga Katanya) dengan tujuan untuk meningkatkan jiwa nasionalisme para anggota baru sesuai dengan inti film tersebut.
Henderikus Tupen salah satu peserta pendidikan saat ditanya kesan yang diperolehnya saat mengikuti pendidikan, Tupen menngatakan bahwa sangat bersyukur mendapat kesempatan untuk memperoleh pendidikan di LMND karena saya bisa mengetahui akar persoalan yang  kini terjadi di negeri ini. “ Saya bersyukur karena saya bisa mengetahui akar masalah yang terjadi di negeri ini”. Lanjutnya memberikan contoh. “ sebelumnya saya belum mengetahui kenapa masalah bangsa indonesia saat ini begitu kompleks dan akhirnya saya bisa ketahui bahwa persoalan yang begitu kompleks ini diakibatkan oleh sistem Neoliberalisme. Yang mana sistem ini dilihat dari rentetan sejarah yang kita pelajari dalam pendidikan. Sementara Ignasius, salah satu peserta dari kampus Politani juga menyatakan; saya kagum dengan materi yang kita pelajari. Karena akhirnya saya mengerti persoalan yang sangat kompleks di negeri ini. Misalnya, negeri ini disebut negeri agraris namun kita masih mengalami kekurangan pangan ini ternyata akibat dari model penjajahan gaya baru. Sebab menciptakan kita sebagai rakyat yang hanya mau instan tidak mau bekerja. Oleh karena itu, pengetahuan yang telah kita peroleh saat ini akan kita perjuangkan sehingga menjadi pengetahuan umum bagi rakyat kita. 
Akhir dari kegiatan tersebut para peserta pendidikan diberikan tugas kerja yang sesuai dengan program perjuangan LMND dan diharapkan bahwa tugas ini selanjutnya akan menjadi salah satu cara untuk menilai semangat anggota baru sebelum mengikuti pendidikan lanjutan (Pendidikan A I ). Tugas yang yang diberikan diantaranya, anggota baru ditugaskan untuk melakukan advokasi ke sektor rakyat seperti; Nelayan, Pedagang Kaki Lima, Pekerja Anak, Pedagang Pasar, Petani, Komunitas Pank, Pelayanan Rumah Sakit, dan KD di Kota Kupang. Peserta pendidikan diberikan kesempatan untuk memilih sektor-sektor yang ada. Hal ini dilakukan dengan tujuan bahwa Kita anggota LMND tidak hanya sebagai Pencetus Ide atau hanya Pelaksana Ide TETAPI Anggota LMND harus dapat mencetuskan ide dan sekaligus melaksanakan ide tersebut. Selain itu, tujuannya agar semua anggota LMND lebih aktif dan dapat mengkaji persoalan yang dialami rakyat. Hal ini mau mengubah tanggapan yang selama ini dilakukan ketika telah ada persoalan yang sangat fatal menjadi cara baru yaitu para anggota LMND langsung turun dan mengkajinya terlebih dahulu sehingga dapat diantisipasi atau diselesaikan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.Sementara itu, Ketua Depertemen Pendidikan dan Kaderisasi (Benediktus Ulu) mengatakan bahwa tugas ini diberikan agar peserta pendidikan dapat mendekatkan diri dengan rakyat sebagai kaum yang selalu mendapatkan dampak dari arah kebijakan ekonomi, sosial, politik, budaya yang sangat kapitalistik.

Oleh:
Itho F. Deru, Yoseph Manek dan Nina Das Dores 
(Departemen Koran dan Bacaan LMND EK Kupang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar