“Bangun Budaya Belajar Ilmiah,
Modern dan Demokratis”
Dalam
menghadapi situasi di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya kota Kupang
yang begitu banyak gejolak Kemiskinan, Masalah Korupsi, dan Kelangkaan BBM yang
dihadapi masyrakat, maka Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi ( LMND )
Eksekutif Kota Kupang berusaha menyadarkan mahasiswa melalui salah satu
programnya yaitu mengadakan pendiddikan bagi Anggota Baru guna mempertajam dan
memperluas pola pikir mahasiswa atau mahasiswi agar lebih jelih melihat
persoalan yang ada di daerah NTT.
Pendidikan
Dasar LMND Eksekutif Kota Kupang ini dilaksanakan mulai dari tanggal 27 S/d 29
September 2013 dan bertempat di Aula Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kupang.
Kegiatan kali merupakan sebuah sejarah baru bagi LMND Eksekutif Kota Kupang
karena selama adanya LMND di Kota
Kupang, baru kali ini kegiatan pendidikannya dilakukan di luar sekretariat. Hal
ini diupayakan karena jumlah anggota baru yang mengikuti pendidikan dasar cukup
banyak sehingga tidak bisa dilakukan di sekretariat yang ukuran tempatnya
sempit. Jumlah peserta pendidikan dasar kali ini sebanyak 58 orang yang berasal
dari beberapa perguruan tinggi di Kota Kupang yaitu Politani
Negeri Kupang, PGRI NTT, Universitas Katolik Widya Mandiri Kupang, Universitas
Kristen Artha Wacana (UNKRIS) dan Universitas Nusa Cendana.
Kegiatan
ini diawali dengan ceremonial pembukaan yang dimulai pada pukul 17.00 Wita.
Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars LMND dan Himne LMND (Darah
Juang), kemudian dilanjutkan dengan laporan ketua panitia Pendidikan Dasar (Abraham Alomau). Dalam laporannya, Alomau membangkitkan semangat para
anggota baru dengan perkataan yang singkat dikutip yaitu “ Semakin Banyaknya
Persoalan Yang dialami Masyarakat Indonesia khususnya Kota Kupang maka
mahasiswa sebagai pelopor perubahan harus benar-benar bersatu dan berjuang menyelesaikan
persoalan itu sekarang juga; Kalau Bukan
Kita ! Siapa Lagi, dan Kalau Bukan Sekarang ! Kapan Lagi. Dalam ceremonial pembukaan itu juga, Ketua
LMND eksekutif Wilayah NTT yang diwakili oleh Sekretarisnya (Stevano Oleiveira) “mengucapkan provesiat
bagi pengurus LMND Kota Kupang yang telah menyelenggarakan pendidikan dasar
bagi anggota dan provesiat juga bagi anggota yang telah berpartisipasi dalam
pendidikan ini. Lanjutnya bahwa ini yang sesungguhnya dilakukan bagi mahasiswa.
Sebagai mahasiswa kita harus memiliki kepekaan terhadap kondisi sosial,
ekonomi, politik, budaya masyarakat karena sejarah bangsa ini adalah sejarahnya
orang muda dan kita adalah orang muda mari kita belajar, bersatu, dan berjuang
untuk wujudkan cita-cita bangsa ini. Sementara itu, sambutan Ketua Umum LMND eksekutif Kota Kupang
Aprianus Halle saat membuka kegiatan
pendidikan, mengatakan bahwa; pendidikan yang dilaksanakan oleh LMND merupakan
kewajiaban Organisasi kepada anggota yang belum mendapatkan pendidikan, jadi pendidikan
bukanlah syarat bagi anggota untuk bergabung karena AD/ART kita mengatakanh
bahwa syarat menjadi anggota adalah Individu yang bersepakat dengan program
perjuangan LMND dan bersedia melaksanakan program kerja yang ada. Selanjutnya,
Hale mengatakan bahwa: Persoalan yang sekarang ada dimasyarakat Indonesia
khususnya Kota Kupang salah satunya yaitu belum adanya kesadaran dalam diri
mengenai system penindasan yang terjadi di Indonesia saat ini, dan hampir
sebagaian mahasiswa di Kota Kupang saat ini belum sadar pula bahwa kita sedang
ditindas melalui system baru yaitu Imperialisme, Neoliberalisme dan
Neokolonialisme, oleh karena melalui pendidikan ini diharapkan agar kawan-kawan
anggota baru sadar dan mengetahui semua persoalan yang terjadi dan nantinya meneruskan
informasi ini kepada kawan lainnya sehingga proses penyadaran terus berlanjut,
Ungkap Hale. Hale mengilustrasikan
persoalan minimnya kesadaran masyarakat tersebut dengan contoh yaitu:
“Aksi mahasiswa 1998 untuk menurunkan rezim otoriter Soeharto dapat terwujud
karena saat itu semua masyarakat sadar, sedangkan aksi mahasiswa pada Juni 3
bulan lalu menolak kenaikan harga BBM tidak terwujud karena massa masyarakat
yang sadar saat ini sedikit”.
Pada
pendidikan ini, system pendidikan dilakukan sesuai dengan kurikulum pendidikan
dasar hasil kongres VI di Bogor yaitu materi pendidikan dasar anggota baru diantaranya;
Sejarah dan Profil LMND (Fasilitator: Kawan Jofan Hale dan Kawan Alex
Bria) AD/ART LMND (Fasilitator: Kawan Radju
dan Kawan Andi), Sejaran Gerakan
Mahasiswa Indonesia (Kawan Are dan
Kawan Marco), Sejarah Pendidikan
Indonesia (Fasilitator: Kawan Manter
dan Kawan Beni) kemudian materi
Problematika Masyarakat Indonesia difasiltasi oleh Kawan Mindo dan Kawan Nina. Dalam
kegiatan ini juga diselingi dengan acara “nonton bareng” film (Tanah Surga
Katanya) dengan tujuan untuk meningkatkan jiwa nasionalisme para anggota baru
sesuai dengan inti film tersebut.
Henderikus Tupen
salah satu peserta pendidikan saat ditanya kesan yang diperolehnya saat mengikuti
pendidikan, Tupen menngatakan bahwa
sangat bersyukur mendapat kesempatan untuk memperoleh pendidikan di LMND karena
saya bisa mengetahui akar persoalan yang kini terjadi di negeri ini. “ Saya bersyukur
karena saya bisa mengetahui akar masalah yang terjadi di negeri ini”. Lanjutnya
memberikan contoh. “ sebelumnya saya belum mengetahui kenapa masalah bangsa
indonesia saat ini begitu kompleks dan akhirnya saya bisa ketahui bahwa
persoalan yang begitu kompleks ini diakibatkan oleh sistem Neoliberalisme. Yang
mana sistem ini dilihat dari rentetan sejarah yang kita pelajari dalam
pendidikan. Sementara Ignasius,
salah satu peserta dari kampus Politani juga menyatakan; saya kagum dengan
materi yang kita pelajari. Karena akhirnya saya mengerti persoalan yang sangat
kompleks di negeri ini. Misalnya, negeri ini disebut negeri agraris namun kita
masih mengalami kekurangan pangan ini ternyata akibat dari model penjajahan
gaya baru. Sebab menciptakan kita sebagai rakyat yang hanya mau instan tidak
mau bekerja. Oleh karena itu, pengetahuan yang telah kita peroleh saat ini akan
kita perjuangkan sehingga menjadi pengetahuan umum bagi rakyat kita.
Akhir
dari kegiatan tersebut para peserta pendidikan diberikan tugas kerja yang
sesuai dengan program perjuangan LMND dan diharapkan bahwa tugas ini
selanjutnya akan menjadi salah satu cara untuk menilai semangat anggota baru
sebelum mengikuti pendidikan lanjutan (Pendidikan A I ). Tugas yang yang
diberikan diantaranya, anggota baru ditugaskan untuk melakukan advokasi ke sektor
rakyat seperti; Nelayan, Pedagang Kaki Lima, Pekerja Anak, Pedagang Pasar, Petani,
Komunitas Pank, Pelayanan Rumah Sakit, dan KD di Kota Kupang. Peserta
pendidikan diberikan kesempatan untuk memilih sektor-sektor yang ada. Hal ini
dilakukan dengan tujuan bahwa Kita anggota LMND tidak hanya sebagai Pencetus
Ide atau hanya Pelaksana Ide TETAPI Anggota LMND harus dapat mencetuskan ide
dan sekaligus melaksanakan ide tersebut. Selain itu, tujuannya agar semua
anggota LMND lebih aktif dan dapat mengkaji persoalan yang dialami rakyat. Hal
ini mau mengubah tanggapan yang selama ini dilakukan ketika telah ada persoalan
yang sangat fatal menjadi cara baru yaitu para anggota LMND langsung turun dan
mengkajinya terlebih dahulu sehingga dapat diantisipasi atau diselesaikan
sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.Sementara itu, Ketua Depertemen
Pendidikan dan Kaderisasi (Benediktus Ulu) mengatakan bahwa tugas ini diberikan
agar peserta pendidikan dapat mendekatkan diri dengan rakyat sebagai kaum yang
selalu mendapatkan dampak dari arah kebijakan ekonomi, sosial, politik, budaya
yang sangat kapitalistik.
Oleh:
Itho F. Deru, Yoseph Manek dan
Nina Das Dores
(Departemen Koran dan Bacaan LMND EK Kupang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar