USAHA PEMBUATAN BOKASHI
PROPOSAL PROYEK USAHA MANDIRI
Diajukan untuk memenuhi syiarat
matakuliah Proyek Usaha Mandiri Program Diploma Tiga Jurusan Tanaman Pangan Dan
Hortikultura
Oleh:
Aprianus Hale NIM.102383002
PROGRAM STUDI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
JURUSAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI
KUPANG
2012
LEMBAR PENGESAHAN
USAHA
PEMBUATAN BOKASHI
PROPOSAL
PROYEK USAHA MANDIRI
Diajukan
untuk memenuhi syiarat matakuliah Proyek Usaha Mandiri Program Diploma Tiga Jurusan
Tanaman Pangan Dan Hortikultura
Oleh:
Aprianus
Hale NIM.102383002
Kupang,
.............September 2012
Mengetahui : Menyetujui
:
Koordinator PUM
Joi Alfreddi Surbakti, SP, M.Si
NIP. 19781016 200812 1 001
|
Dosen Pembimbing PUM
Joi Alfreddi Surbakti, SP, M.Si
NIP. 19781016 200812 1 001
|
Mengesahkan :
Ketua Jurusan TPH
Ir. ALOYSIUS NGONGO LENDE, M.Si
NIP. 1964060 2199403 1 002
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
bimbingan tangan kasih–Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Proyek
Usaha Mandiri dengan judul " Pembuatan Pupuk Bokashi
".
Dalam
penulisan proposal proyek usaha mandiri ini
banyak arahan dan motivasi yang penulis terima dari berbagai pihak, karena itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Ir. Aloysius Ng. Lende, M.Si.,
selaku Ketua Jurusan Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH)
2. Marsema
Kaka Mone, SP., M.Sc selaku Ketua Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura
3. Joy R. Surbhakti, SP., M.Si selaku Pembimbing
Anggota.
4. Dosen-dosen Jurusan Tanaman Pangan dan Hortikultra yang
telah membantu penulis selama menyelesaikan proposal ini.
5. Teman-teman
seperjuangan yang telah memberikan sumbangan pemikiran.
Penulis
menyadari bahwa proposal
ini masih jauh dari kesempurnaan, namun semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca dan penulisa sangat mengharapkan
saran dan kritik demi memperbaiki tulisan ini.
Kupang, Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Teks Halaman
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1.Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2.Tujuan............................................................................................ 2
1.3.Kegunaan....................................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 3
2.1. Pupuk Bokashi...................................................................... 3
2.2. Peranan Pupuk Bokashi........................................................ 4
2.3. Kandungan Unsur Hara yang terdapat Dalam Pupuk
Bokashi................................................................................. 5
2.4. Aplikasi Pupuk Bokashi....................................................... 6
BAB III. METODE PROYEK USAHA MANDIRI..................................... 7
3.1. Waktu
dan Tempat........................................................................ 7
3.2. Alat
dan Bahan.............................................................................. 7
3.3. Prosedur
kerja................................................................................ 8
3.4.
Jadwal Kegiatan............................................................................ 11
3.5.
Rincian Biaya................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
DAFTAR TABEL
Tabel Teks Halaman
3.4.
Jadwal Kegiatan..................................................................... 11
3.5.1. Biaya produksi Bokashi (biaya tetap).................................. 11
3.5.1. Biaya produksi Bokashi (biaya variabel)............................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Perhatian
masyarakat terhadap soal pertanian dan lingkungan beberapa tahun terakhir ini
menjadi meningkat. Keadaan ini
disebabkan karena semakin dirasakannya dampak negatif yang besar bagi
lingkungan, dan jika dibandingkan dengan dampak positifnya bagi peningkatan
produktivitas tanaman pertanian pengaruh bahan kimia tersebut tidak
sebanding. Bahan-bahan kimia yang selalu
digunakan untuk alasan produktivitas dan ekonomi ternyata saat ini lebih banyak
menimbulkan dampak negatif baik bagi kehidupan manusia dan lingkungan
sekitarnya.
Penggunaan
pupuk, pestisida, dan bahan kimia lainnya yang terus menerus dapat merusak
biota tanah, keresistenan hama dan penyakit, serta dapat merubah kandungan
vitamin dan mineral beberapa komoditi sayuran dan buah. Hal ini tentunya jika dibiarkan lebih lanjut
akan berpengaruh fatal bagi siklus kelangsungan kehidupan, bahkan jika sayuran
atau buah yang telah tercemar tersebut dimakan oleh manusia secara terus
menerus, tentunya akan menyebabkan kerusakan jaringan bahkan kematian.
Bertitik tolak
dari hal tersebut, saat ini banyak masyarakat yang mengkonsumsi sayuran dan buah terutama komoditi segar yang
bebas bahan kimia. Mereka lebih suka
membeli sayuran dan buah yang bolong-bolong karena hama penyakit daripada
sayuran dan buah segar yang mulus tetapi banyak disemprot bahan kimia. Melihat kecenderungan masyarakat tersebut,
salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam bidang pertanian adalah
mengembangkan pertanian dengan sistem pertanian organic yang prinsip
pengelolaannya “kembali ke alam”.
Dalam
pelaksanaannya, pertanian organik adalah membatasi ketergantungan petani pada
penggunaan pupuk anorganik dan bahan kimia pertanian lainnya. Pupuk anorganik
yang selalu digunakan petani dapat diganti dengan pupuk organik yang dapat
dibuat sendiri dari bahan-bahan alami seperti penggunaan pupuk bokasi yang
dapat dibuat dari bahan jerami dan sampah rumah tangga.
1.2
Tujuan
Tujuan dari usaha
ini yaitu:
1.
Menjawab persoalan
peranian yang bermasalah karena banyaknya penggunaan pupuk anorganik yang
mengakibatkan tanah menjadi rusak dan kesehatan manusia terganggu.
2.
Sebagai solusi
untuk pertanian modern yang ramah lingkungan
3.
Sebagai lapangan
kerja untuk memperoleh keuntungan
4.
Melatih mahasiswa
untuk balajar berusaha.
1.3
Kegunaan
Kegunaan dari penulisan proposal ini yaitu:
1.
Sebagai syarat
untuk memperoleh dana untuk usaha.
2.
Sebagai dokumen
untuk digunakan pada masa mendatang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pupuk Bokashi
Selama ini para
petani telah banyak memanfaatkan bahan organik sebagai pupuk dilahan pertanian,
karena bahan tersebut merupakan bahan yang cepat melapuk. Salah satu contoh
bahan organik yang digunakan antara lain kotoran hewan (sapi, kambing, ayam,
dll) dan limbah pertanian (Setiawan, 1996).
Pupuk kandang
selain berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik tanah juga sebagai sumber unsur
hara walaupun dalam jumlah kecil. Dengan sifat fisik tanah yang baik tanaman
menjadi subur karena leluasa dalam
pengambilan unsur hara. Pupuk kandang merupakan salah satu bahan pembuat bokashi
yang kemudian disebut bokashi pupuk kandang.
Bokashi adalah
hasil fermentasi bahan organik (jerami, sampah organik, pupuk kandang dan lain-lain)
dengan teknolgi EM-4 yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk
menyuburkan tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman
(Murbandono, 2000).
Effective
mikroorganisme (EM-4) adalah mikroorganisme yang dihasilkan melalui fermentasi
yang bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman. EM- 4 mengandung
Lactobacillus sp, bakteri sintetik, actinomycetes dan jamur pengurai
selulosa untuk menfermentasikan bahan organik yang mudah diserap oleh akar
tanaman. Teknologi EM- 4 ditemukan pertama kali oleh Prof. DR. Teruo Higa dari
Universitas Ryukyus Jepang (Soeroto, 1981).
Mikroorganisme
alami seperti mikroorganisme yang dapat berasal dari isi rumen sapi dan diberi
bahan penunjang seperti dedak, molase, dan air. Mikroorganisme alami yang
berasal dari isi rumen sapi dapat berfungsi seperti EM4 dalam pembuatan pupuk
bokashi, karena mengandung Lactobacillus
sp, bakteri sintetik, dan actinomycetes.
2.2.
Peranan Pupuk Bokashi
Kondisi tanah
sangat penting bagi pertumbuhan tanaman adalah ketersediaan unsur hara yang
memadai dan seimbang secara tepat waktu yang dapat diserap oleh akar tanaman.
Produksi tanaman dapat terhambat jika unsur hara yang terkandung di dalam tanah
kurang atau tidak seimbang, terutama pada daerah yang kadar pH nya terlalu asam
ataupun basa.
Upaya yang dapat
dilakukan untuk membatasi hilangnya unsur hara dan mengembalikan kesuburan
tanah adalah dengan cara mendaur ulang limbah organik, seperti limbah dari
kandang peternakan dan sisa tanaman. Hasil daur ulang limbah organik tersebut
dikembalikan ke lahan baik secara langsung maupun setelah diolah menjadi pupuk
bokashi atau kompos. Dengan memanfaatkan pupuk organik, unsur hara dalam tanah dapat
diperbaiki atau ditingkatkan dan dapat menekan kehilangan unsur hara akibat
terbawa air hujan atau menguap ke udara (IPTP, 2000).
Pupuk bokashi
juga memiliki peranan penting bagi tanah karena dapat mempertahankan dan
meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat kimia, fisik dan biologis.
Penambahan pupuk bokashi dalam tanah dapat memperbaiki struktur, tekstur, dan
lapisan tanah sehingga akan memperbaiki keadaan airase dan drainase serta kemampuan
daya serap tanah terhadap air. Di samping itu juga berdampak mengendalikan
erosi tanah. Pupuk bokashi juga dapat menggantikan unsur hara tanah yang hilang
akibat terbawa oleh aliran air permukaan.
Penambahan pupuk
organik ke dalam tanah akan menyebabkan satu atau beberapa jenis kation
dibebaskan dari ikatannya secara absortif menjadi ion bebas yang dapat diserap
oleh akar tanaman. Pemupukan menggunakan bokashi mengakibatkan tanah yang
strukturnya ringan berpasir (berpasir atau remah) menjadi lebih baik, daya ikat
air menjadi lebih tinggi dan tanah yang berat atau tanah liat menjadi lebih
optimal dalam mengikat air. Pupuk bokashi juga dapat meningkatkan kapasitas
tukar kation (KTK) tanah dan dapat meningkatkan penyerapan unsur hara dari
pupuk mineral oleh tanaman (Murbandono, 1982)
Penggunaan pupuk
bokashi dalam jangka pendek dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan
meningkatkan aktivitas biologis tanah dengan menyuplai sebagian kebutuhan
tanaman akan unsur hara dan dalam jangka panjang penggunaan pupuk bokashi dapat
mengemablikan kesuburan dan produktivitas tanah.
Komponen pupuk
bokashi yang sangat berpengaruh terhadap sifat kimia adalah kandungan humusnya.
Humus dalam pupuk bokashi mengandung unsur yang dibutuhkan tanaman. Humus yang
menjadi asam humat atau jenis asam lainnya dapat melarutkan zat besi dan
aluminium akan dilepas sehingga fosfat yang terikat zat besi akan lepas dan
dapat diserap oleh tanaman. Selain itu humus merupakan penyangga kation yang
dapat mempertahankan unsur hara sebagai bahan makanan untuk tanaman.
2.3. Kandungan Unsur Hara yang Terdapat dalam
Pupuk Bokashi
Bokashi
mempunyai kandungan hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S) dan unsur hara mikro (Fe, Cu,
Mn, Zn, Mo, B, Cl) yang sangat diperlukan tanaman. Kandungan unsur hara yang terdapat
pada pupuk organik bokashi memang tidak banyak, jauh lebih sedikit bila
dibandingkan dengan kandungan unsur hara yang terdapat pada pupuk kimia. Oleh
karena itu, dalam aplikasinya pupuk organik dalam jumlah yang lebih banyak
dibandingkan pupuk kimia.
Selain itu pupuk
bokashi juga mangandung bahan organik, termasuk asam humat dan asam sulfat,
yang bermanfaat untuk memacu pertumbuhan tanaman.
2.4.
Aplikasi Pupuk Bokashi.
Pupuk bokashi
yang diaplikasi adalah pupuk bokashi yang matang. Ciri bokashi yang matang
adalah berwarna hitam kecoklatan, tidak berbau, dan suhu berkisar 27-30ºC. Pupuk
bokashi dapat diberikan dengan cara disebar di sekeliling perakaran tanaman. Pupuk
bokashi yang disebar di atas tanah unsur haranya dapat diserap tanaman melalui curah
hujan atau air penyiraman (Sholihin, 2007). Penggunaan pupuk organik bokashi
setelah beberapa minggu dapat meningkatkan kualitas tanah dan dengan
meningkatkan kehalusan tanah dan ketersediaan unsur hara.
Penggunaan pupuk
bokashi juga dapat dilakukan dengan cara membenamkannya ke dalam tanah. Pembenaman
pupuk ke dalam tanah mungkin lebih baik, tetapi dalam kondisi seperti ini akar
tanaman akan mengalami kerusakan akibat penggalian lubang untuk tempat pupuk
bokashi. Namun disisi lain pemupukan pada tanaman sayuran dengan cara menbenamkan
pupuk bokashi ke dalam tanah akan lebih baik dibanding dengan cara menyebarkan
di atas permukaan tanah, karena membenamkan bokashi ke dalam tanah akar tanaman
sayuran akan lebih cepat menyerap unsur hara dari bokashi. Pupuk bokashi yang dibenamkan
ke dalam tanah lebih cepat tercampur dengan tanah karena adanya peranan
beberapa beberapa organisme tanah, seperti cacing tanah.
Dosis pemberian
pupuk bokashi pada tanaman yang dilakukan di lokasi praktek yaitu 1 ton per ha
untuk tanaman padi sawah sebagai pupuk dasar sekaligus sebagai pupuk susulan.
BAB III
METODE PROYEK
USAHA MANDIRI
3.1 Waktu dan Tempat
Ø Waktu
Kegiatan
PUM dilaksanakan pada minggu ke 3
bulan Oktober sampai akhir bulan
Desember
2012.
Ø Tempat
Tempat pelaksanaan Proyek Usaha
Mandiri di Tuak Klalu.
3.2 Alat dan Bahan
Ø Alat
·
Sekop
·
Ember
·
Karung
·
Terpal
·
Timbangan
·
Jarum Jahit
·
Benang
·
Sendok Makan
Ø Bahan
·
EM-4
·
Pupuk kandang
·
Dedak
·
Sekam padi
·
Gula pasir
·
Air
·
3.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam pembuatan bokashi
yaitu sebagai
berikut:
v Awal dari
proses pembuatan pupuk bokashi yaitu pembakaran sekam padi. Cara pembakaran
sekam yaitu
·
Siapkan sekam padi yang dibutuhkan sesui dengan
perbandingan dengan pupuk kandang dan dibentangkan pada tanah.
·
Setelah dibentangkan maka nyalakan api dibeberapa titik
sehingga mempercepat dalam proses pembakarannya.
·
Ketika membakar, diusahakan agar sekam tersebut dibalik
terus-menerus sehingga mencegah agar tidak terjadi abu.
·
Apabila sekam sudah terbakar merata, maka siramlah sekam
tersebut sehingga tidak menjadi abu dan kemudian padamkan api dengan air.
·
Setelah semuanya terbakar dan telah berubah menjadi arang
sekam, tunggu sekitar 1-2 jam ( dingin ) maka isilah arang sekam tersebut dalam
karung agar tidak tertiup angin.
v Persiapan alat dan bahan sesuai
dengan kebutuhan
Alat yang digunakan yaitu: Sekop,
ember, dan terpal. Sedangkan bahan yang disiapkan yaitu Pupuk kandang, EM-4,
dedak, arang sekam, Gula pasir dan air.
v Tentukan
perbandingan antara pupuk kandang dan arang sekam sesuai dengan target
produksi. Perbandingan antara pupuk kandang dan arang sekam yaitu 1 : 1.
Misalnya target produksi 1 Ton, maka pupuk kandang 500 Kg dan arang sekam 500
Kg.
v Campurkan kedua
bahan tersebut sampai merata, proses pencampuran ini ama halnya dengan mencapur
semen dengan pasir untuk bangunan.
v Ketika keua
bahan sudah tercampur merata, maka dibentangkan dan ditaburi dedak. Sesuai
dengan pengalaman dedak yang ditaburi sebanyak 20-30 Kg untuk produksi 1 Ton .
v Setelah
ditaburi dedak, sirmkan air yang telah dicampur EM-4 dan gula. Air yang
digunakan untuk produksi 1 Ton yaitu berkisar antara 250-300 Liter ( 20-25
ember ukuran 15 Liter ) dan air yang dimaksud adalah air yang telah dicampur
dengan EM-4 dan gula. Cara pencampuran air dengan EM-4 dan gula yaitu :
·
Siapkan air untuk campuran utama sebanyak 2 ember (
ukuran 15 L ) larutkan 4 sendok gula dan 4 tutupan EM-4 ke air untuk membuat
larutan utama dan kemudian diaduk sampai merata.
·
Dalam produksi yang banyak dan membutuhkan air sebanyak
20-30 ember maka dilakukan pembiakan dengan cara air yang belum diberikan EM-4
dan gula tersebut dicampur atau dilakukan pembiakan dengan mengambil 2 gelas
aqua ukuruan 250 ml dari kedua campuran utama tadi untuk dicampurkan dengan
yang lainnya.
v Selanjutnya air
yang telah dicampur dengan EM-4 dan gula tersebut disiram pada arang sekam dan
pupuk kandang yang telah dibentangkan tadi. Penyiraman dilakukan sedikit demi
sedikit, apabila pupuk kandang dan rang sekam sudah agak basah maka dicampur
lagi dan kemudian dibentangkan lagi utnuk disiram.
v Setelah itu,
untuk memudahkan dalam pencampuran dan penyiraman maka pada proses ini
memerlukan 3 orang dalam bekerja, kedua orang mencampur dan satunya menyiram.
v Pencampuran dan
penyiraman dilakukan secara terus menerus sampai ada tanda bahwa campuran telah
jadi dan siap difermentasikan. Tanda-tanda campuran telah jadi dan siap
difermentasikan yaitu campuran tersebut ketika diramas mengumpal dan tidak
langsung terlepas.
v Campuran
difermentasikan dengan cara ditumpuk dan ditutup dengan menggunakan terpal dan
diusahakan agar tidak ada udara yang masuk.
v Proses
fermentasi dilakukan selama ± 7 – 14 hari dan setiap 2 hari dilakukan pembalikan untuk
mengatur suhunya sehingga tidak mematikan mikroorganisme yang berperan dalam
proses fermentasi.
v Pada hari ke 7
– 14 maka campuran telah siap dipakai sebagai pupuk bokashi. Campuran telah
jadi dengan tanda-tanda yaitu warna berubah menjadi coklat hitam, tidak tercium
bau seperti pada awalnya dan tidak panas lagi.
v Bokashi siap
dipakai atau dipasarkan.
3.4 Jadwal Kegiatan
No
|
Aktivitas
|
Waktu
|
|||||||||
Bulan Oktober
|
Bulan Nopember
|
Bulan Desember
|
|||||||||
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
|
|
|
||
1
|
Pembuatan Proposal
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Konsultasi Proposal
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Persiapan Alat dan Bahan
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Produksi dan fermentasi
|
|
|
|
√
|
√
|
|
|
|
|
|
5
|
Pemasaran
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
|
|
|
6
|
Pembuatan Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
7
|
Konsultasi Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
8
|
Memasukan Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
3.5.
Rincian Biaya
3.5.1
Biaya produksi Bokashi (biaya tetap)
No
|
Nama alat
|
Volume
|
Harga Satuan(Rp)
|
Jumlah( Rp)
|
1
|
Ember
|
5 buah
|
@ 15.000
|
75.000
|
2
|
Sewa Terpal
|
1 buah
|
@ 20.000
|
20.000
|
3
|
Sewa Timbangan
|
1 buah
|
@ 10.000
|
10.000
|
4
|
Jarum
|
2 buah
|
@ 5000
|
10.000
|
5
|
Sewa Sekop
|
2 buah
|
@ 5000
|
10.000
|
Total
|
Rp.125.000,00
|
3.5.2
Biaya produksi Bokashi (biaya variabel)
No
|
Nama bahan
|
volume
|
Harga satuan (Rp)
|
Jumlah (RP)
|
1
|
Biaya bahan baku (untuk 1 kali produksi).
|
|||
- Em 4
|
1 liter
|
@ 20.000
|
20.000
|
|
-
Dedak
|
30 Kg
|
@ 2.500
|
75.000
|
|
-
Gula pasir
|
1/2 Kg
|
@ 12.000
|
6.000
|
|
-
Sekam padi
|
30 Karung
|
@ 1.500
|
45.000
|
|
-
Beli Karung
|
30 buah
|
@ 2.500
|
75.000
|
|
2
|
Biaya tak terduga
|
1 paket
|
@ 50.000
|
50.000
|
TOTAL
|
Rp 271.000
|
Jadi total biaya tetap + biaya
variabel Yaitu Rp.125.000 + Rp.271.000 = Rp. 396.000
DAFTAR
PUSTAKA
Lakitan,
Benyamin. 1995. Hortikultura Teori, Budidaya, dan Pasca Panen.
PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Rubatzky,
V.E. dan Mas Yamaguchi. 1998. Saturan Dunia Prinsip, Produksi, dan Gizi. Jilid
Kedua. Penerbit ITB. Bandung.
Sunarjono,
H. 2004. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta
Jika Anda memiliki masalah keuangan, sekarang saatnya Anda tersenyum. Anda hanya perlu menghubungi Bpk. Benjamin dengan jumlah yang ingin Anda pinjam dan periode pembayaran yang sesuai untuk Anda dan Anda akan memiliki pinjaman dalam waktu kurang dari 48 jam. Saya hanya mendapat manfaat untuk keenam kalinya pinjaman 700 ribu dolar untuk jangka waktu 180 bulan dengan kemungkinan membayar sebelum tanggal kedaluwarsa. Lakukan kontak dengannya dan Anda akan melihat bahwa dia adalah orang yang sangat jujur dengan hati yang baik. Surelnya adalah lfdsloans@lemeridianfds.com dan nomor telepon WhatApp-nya adalah + 1-989-394-3740
BalasHapus